Batik Maos Cilacap dan Sandi Perang Pangeran Diponegoro
Batik Maos Cilacap dan Sandi Perang Pangeran Diponegoro
Pada selembar kain batik yang dibuat bisa menyimpan banyak cerita, termasuk kisah peperangan. Muncul pada abad-18, Batik Maos khas Cilacap mengandung makna dan filosofi tinggi karena menampilkan sandi laskar perang Pangeran Diponegoro. Terdapat berbagai sentra Batik Banyumasan yang tersebar di Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, dan Banyumas, kronik Perang Jawa selalu menjadi bagian dari asal-usul tradisi membatik di sana.
Anto Djamil merupakan salah satu pengusaha batik yang ada di Sokaraja, Banyumas, juga menyebut tradisi membatik di Sokaraja diawali dengan kedatangan para laskar Diponegoro yang bergerilya ataupun berpindah dari Kasultanan Yogyakarta dan sekitarnya karena menolak tunduk kepada tentara Hindia Belanda. Euis Rohaini yang pemilik Batik Rajasa Mas di Maos, Cilacap, juga menyebut legenda laskar Diponegoro sebagai asal-usul tradisi batik orang Banyumasan. Batik Cilacap memiliki pilihan warna klasik yang menjadi ciri khas batik tulis Maos, yakni coklat, hitam dan putih, serta warna-warna yang berani, yaitu biru, hijau, atau kuning.
Beberapa Motif Sandi Perang yang masih diproduksi sampai saat ini adalah Galaran yang bermakna pasukan yang sudah berkumpul berbaris rapi, Buntal Gabahan yang bermakna sandi ranjau yang terpasang di pematang sawah, Cebong Kumpul bermakna agar pasukan berkumpul dan merapatkan barisan guna bersiap menghadapi musuh, dalam makna yang lebih luas, motif ini memberi makna arti penting persatuan. Dengan persatuan dan kesatuan segala bahaya, musuh, dan kesulitan akan mudah dihadapi, Kembang Ambring bermakna pesan persatuan, bersatu dalam menghadapi musuh. Lar Buntal, bermakna misi pembagian wilayah atau pembagian tugas yang rata. Cuplik Pring atau Cebong Kumpul, bermakna penempatan pasukan, kode bahwa disitu adalah tempat berkumpulnya pasukan yang siap, Andaindi bermakna tingkatan dalam tugas atau struktur, organisasi, pemerintahan atau pembagian wewenang, Blarak Sineret bermakna kebersamaan, kemenangan dalam perjuangan tidak hanya dicapai oleh salah satu orang atau salah satu pihak saja, ada pihak-pihak lain yang juga turut andil, dan Rujak Sente bermakna pemimpin harus tegas, padat, dan bermakna.